Oleh : Martha Friska Sirait
Disudut mataku, kulihat kau yang mengganggu fikiranku
Melewati setiap detik waktuku
Melintasi batas hatiku yang tak sanggup tuk ku bendung
Biarpun tak ada kata yang terucap
Namun senyumku memberi arti pasti padamu
Apa yang dapat kulakukan ?
Membiarkanmu terus bermain dalam fikiranku,
Itu membunuhku secara perlahan
kau ibarat hembusan angin disetiap hariku
Tak apat kusentuh, namun kumerasakan hadirmu
layaknya pelangi di duniaku,
Menghiasi hariku yang sepi dengan indahnya warna pesonamu
Dosakah aku yang diam-diam mencintaimu ?
Membiarkan namamu masuk dalam telingaku
Merasuk lembut dalam hatiku
Ketidaksempurnaan ini membuatku sakit,
Namun ini adalah cara terindah mencintaimu
Dengan mendoakan mu diam-diam disetiap malam tidurku.
Disudut mataku, kulihat kau yang mengganggu fikiranku
Melewati setiap detik waktuku
Melintasi batas hatiku yang tak sanggup tuk ku bendung
Biarpun tak ada kata yang terucap
Namun senyumku memberi arti pasti padamu
Apa yang dapat kulakukan ?
Membiarkanmu terus bermain dalam fikiranku,
Itu membunuhku secara perlahan
kau ibarat hembusan angin disetiap hariku
Tak apat kusentuh, namun kumerasakan hadirmu
layaknya pelangi di duniaku,
Menghiasi hariku yang sepi dengan indahnya warna pesonamu
Dosakah aku yang diam-diam mencintaimu ?
Membiarkan namamu masuk dalam telingaku
Merasuk lembut dalam hatiku
Ketidaksempurnaan ini membuatku sakit,
Namun ini adalah cara terindah mencintaimu
Dengan mendoakan mu diam-diam disetiap malam tidurku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar