Oleh : Mariatul Qibtiyah
Bak piramida, meruncing, menggunung
Di dalam kamarku
"AKU INGIN MENGAJARIMU BANYAK HAL"
Kado pertama yang kubaca berulang-ulang
Kian berkesan
Lugas, kias pesanmu, kadang aku tak mengerti
Berderet rapi.....
Menjadi rumah ke dua yang kita huni
Beginikah caramu mengepung hatiku?
Dengan inikah kau semat setangkai rindu?
Pandangan tak terarah di depanku
Sering ku dengar anu dan anu
Sejenak waktu rasa terhenti
Bumi jajargenjang tak berputar
Harap-harap cemas terbaca di dahimu
Seutas kalimat merantai tersipu
Demikian ku sembunyikan sumringahku
Hikayat Persia Qais dan Laila
Pun abadi cerita cinta kita
Engkaulah alasan baru
Secerca pelita membias gulita
Wahai kumbamg jelita yang telah bertahta
Hanya satu kesimpulanku
"KAU TIADA DUANYA"
Bak piramida, meruncing, menggunung
Di dalam kamarku
"AKU INGIN MENGAJARIMU BANYAK HAL"
Kado pertama yang kubaca berulang-ulang
Kian berkesan
Lugas, kias pesanmu, kadang aku tak mengerti
Berderet rapi.....
Menjadi rumah ke dua yang kita huni
Beginikah caramu mengepung hatiku?
Dengan inikah kau semat setangkai rindu?
Pandangan tak terarah di depanku
Sering ku dengar anu dan anu
Sejenak waktu rasa terhenti
Bumi jajargenjang tak berputar
Harap-harap cemas terbaca di dahimu
Seutas kalimat merantai tersipu
Demikian ku sembunyikan sumringahku
Hikayat Persia Qais dan Laila
Pun abadi cerita cinta kita
Engkaulah alasan baru
Secerca pelita membias gulita
Wahai kumbamg jelita yang telah bertahta
Hanya satu kesimpulanku
"KAU TIADA DUANYA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar