Oleh : Reynaldi Akbar
Ku tengok kesana dan kemari
Sambil berjalan menikmati hari-hari
Disitu banyak pemandangan-pemandangan yang tenangkan hati
Dan langkahku pun telah terhenti
Cinta menghentak hatiku
Tapi semudah itu angin membelokkan aku
Senin dan selasa pun telah berlalu, lalu berganti menjadi hari rabu
Bunga yang tertanam sudah tak terhitung olehku
Mungkin jumlahnya ratusan, ribuan, atau mungkin jutaan
Tapi, tak mungkin ada benih-benih bunga berjumlah jutaan didalam hatiku
Milyaran kata-kata telah kurangkai
Demi menuruti keinginan hati yang labil
Jika bunga-bunga itu layu, aku akan mencarinya lagi
Ku harap aku dapat berhati-hati dengan hati
Cinta itu tak kasat mata
Tebal, tipis, dan tak nyata
Ku katakan sekali lagi pada semua yang datang
Jauh dimata, namun dekat dihati
Sekali takluk, tak akan bisa menjadi penakluk
Disitu aku mulai menyadari
Bahwa setia itu lahirnya dari diri dan dia yang dicintai
Jangan mudah patah karena angin sepoi-sepoi
Kutetapkan pilihanku pada satu cinta
Kurasa, cinta harus bersabar untuk menantinya