Minggu, 07 Juni 2015

Perasaan yang labil

Hasil gambar untuk perasaan yang labil

Oleh : Reynaldi Akbar

Ku tengok kesana dan kemari
Sambil berjalan menikmati hari-hari
Disitu banyak pemandangan-pemandangan yang tenangkan hati
Dan langkahku pun telah terhenti

Cinta menghentak hatiku
Tapi semudah itu angin membelokkan aku
Senin dan selasa pun telah berlalu, lalu berganti menjadi hari rabu
Bunga yang tertanam sudah tak terhitung olehku
Mungkin jumlahnya ratusan, ribuan, atau mungkin jutaan
Tapi, tak mungkin ada benih-benih bunga berjumlah jutaan didalam hatiku

Milyaran kata-kata telah kurangkai
Demi menuruti keinginan hati yang labil
Jika bunga-bunga itu layu, aku akan mencarinya lagi
Ku harap aku dapat berhati-hati dengan hati

Cinta itu tak kasat mata
Tebal, tipis, dan tak nyata
Ku katakan sekali lagi pada semua yang datang
Jauh dimata, namun dekat dihati
Sekali takluk, tak akan bisa menjadi penakluk

Disitu aku mulai menyadari
Bahwa setia itu lahirnya dari diri dan dia yang dicintai
Jangan mudah patah karena angin sepoi-sepoi
Kutetapkan pilihanku pada satu cinta
Kurasa, cinta harus bersabar untuk menantinya

Ini tentang hujan

Hasil gambar untuk ini tentang hujan'
Oleh : Anton Suryanto

Aku suka hujan,,
Seorang teman dalam hampa
dan sahabat dikala ketidakadilan dunia
kala datang hujan
Senantiasa ku berdoa dalam diam
' hujan basahi bumi, basahi hati ini '
hati yang membekas akan kenangan masa lalu
untaian ribuan butir hujan menerpa genting
Laksana suara alam yang menyejukkan hati
Saat itu lah bibir ini tersenyum simpul
Milyaran tetes hujan menyapa
Melukiskan sendu dan makna harapan cinta
Membawaku dan membuaiku dalam kerinduan
abadi
Hujan menyisakan sebuah cerita indah
Senyum,tawa,haru, maupun sedih
Namun hujan-lah yang membawaku dalam
kebahagiaan
Karena hujan aku dapat melihatnya
Walaupun hanya bias bayangnya yang ku lihat
Hujan tetaplah di sini jangan menjauh
Biarkan aku terbuai dalam sendu bersama
bayangnya
Dalam kesendirian ini

Pria idamanku

Hasil gambar untuk pria idamanku

Oleh : Meliana Nasution

Aku hanyalah buku putih
Yang sunyi akan manfaat
Kuingin sebuah pena kan mengisi
Setiap baris-barisku dengan manfaat

Bukan untuk mencoretku
Mengotori lembaran-lembaran suci ini
Tinta yang takkan pudar meski ditelan waktu
Takkan terhapus oleh apapun kecuali Allah

Dengan tinta yang melekat indah
Bersinarkan keIslaman yang sempurna
Membuatku semakin dekat pada Rabb-ku
Tebarkan serpihan sinarku pada alam

Pena yang tak pernah letih
Mengisi setiap lembaranku dengan kasihsayang
Yang tak pernah habis tintanya
Menjaga hati dan pandangannya hanya untukku

Pena yang tak pernah pergi usaikan cinta
Menjaga membawaku dengan cintanya
Menuju Allah dan Rasul-Nya
Itulah pangeran surgaku

Mengenal cinta

Hasil gambar untuk mengenal cinta

Oleh : Novisa

Memang tak mudah mengenal yang namanya cinta
Cinta bisa membuat orang berbeda
Bagi yang mengenalnya
Cinta adalah anugrah dalam hidupnya
Bagi yang tak mengenalnya
Cinta adalah musuh dalam hidupnya
Untuk mengenal cinta
Kita harus benar-benar siap
Siap menghadapi realita yang ada
Cinta yang sesungguhnya adalah
Cinta yang menerima kita apa adanya
Mau berbagi senang dan kesedihan dengan kita
Tak mudah untuk mendapatkan cinta
Kita harus butuh perjuangan yang lebih
Karena cinta yang sesungguhnya
Takkan pernah rela melihat cinta nya terlu
Takkan pernah rela melihat cinta nya terluka

Apakah kau masih mencintaiku besok

Hasil gambar untuk apakah kau masih mencintaiku besok
Oleh : Komarudin Ibnu Hasan

 Duduklah disini
Kisahkan aku jika suatu nanti
Aku tak ada lagi
Dengan kelemahan ragaku
Apakah kau masih mencintaiku besok

Kalau nanti
Ada yg kau rindu selain aku
Mengertilah riak sungai ini tenang
Biar aku berkaca pada bias nya
Apakah kau masih mencintaiku besok

Kalau nanti
Kau pergi tanpa senada kejujuran
Itu lebih membuatku tenang
Karena itu hatimu
Bukan terpaksa memilihku

Masih adakah ukiran itu
Sebingkai batu kau tulis nama kita
Jika senjaku tiba
Apakah kau masih mencintaiku besok

Bingkisan tanda cinta

Hasil gambar untuk bingkisan tanda cinta
Oleh : Mariatul Qibtiyah

Bak piramida, meruncing, menggunung
Di dalam kamarku

"AKU INGIN MENGAJARIMU BANYAK HAL"
Kado pertama yang kubaca berulang-ulang

Kian berkesan
Lugas, kias pesanmu, kadang aku tak mengerti
Berderet rapi.....
Menjadi rumah ke dua yang kita huni

Beginikah caramu mengepung hatiku?
Dengan inikah kau semat setangkai rindu?

Pandangan tak terarah di depanku
Sering ku dengar anu dan anu
Sejenak waktu rasa terhenti
Bumi jajargenjang tak berputar

Harap-harap cemas terbaca di dahimu
Seutas kalimat merantai tersipu
Demikian ku sembunyikan sumringahku

Hikayat Persia Qais dan Laila
Pun abadi cerita cinta kita

Engkaulah alasan baru
Secerca pelita membias gulita

Wahai kumbamg jelita yang telah bertahta
Hanya satu kesimpulanku
"KAU TIADA DUANYA"

Karena kita

Hasil gambar untuk KARENA KITA

Oleh : Riza Aulia Akfiyani

Waktu terus berjalan tanpa henti
Aku tahu itu
Dan kamu juga tahu itu
Ada sesuatu yang kita tahu
Suatu saat nanti akan ada di suatu puncak
Dimana aku harus meninggalkanmu
Bukan karena siapa
Bukan karena kamu
Bukan karena aku
Ataupun karena yang lain
Tapi ini semua karena kita
Karena masa depan kita
Waktu mungkin akan membisu saat itu
Saat dimana aku akan melihatmu terakhir kali
Sebelum perpisahan menjemput
Jadi jangan tangisi atau sesali
Karena kita belum berakhir
Hanya mungkin tertunda untuk beberapa saat
Jadi tunggulah aku
Karena aku pasti kembali
Untuk merangkaikan lagi cerita kita
Jadi jangan menahan kepergianku
Karena ini semua kulakukan karena kita.